Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Doni Monardo Berusaha Minta Kardinal Menunda Acara Tahbisan di Ruteng

Kamis, 19 Maret 2020 – 12:08 WIB
Doni Monardo Berusaha Minta Kardinal Menunda Acara Tahbisan di Ruteng - JPNN.COM
Perayaan Tahbisan Uskup Ruteng. Foto: YouTube Suara Flores

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Letnan Jenderal (TNI) Doni Monardo mengimbau Kardinal Ignatius Suharyo untuk menunda pelantikan Uskup Ruteng, Mgr Siprianus Hormat.

Uskup Ruteng tersebut ditahbiskakn hari ini Kamis (19/3) dan diperkirakan hadir ribuan orang.

"Selamat malam Yang Mulia Kardinal. Saya Letnan Jenderal TNI Doni Monardo, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, bermohon kepada Kardinal, sudilah menunda acara pelantikan Uskup Ruteng, demi alasan kemanusiaan," ujar Doni dalam keterangan tertulisnya, Rabu (18/3) malam.

Selama ini pemerintah sudah berulang kali meminta agar ditiadakan kegiatan yang dihadiri masyarakat dalam jumlah besa untuk mencegah penyebaran virus corona.

Menurut Doni, saat  korban akibat Covid-19 terus bertambah. Penyebabnya, bukan dari orang yang sedang dirawat di rumah sakit. Tetapi oleh orang yang sehat, tetapi tanpa diketahui,  sudah menjadi carrier membawa risiko Covid-19.

"Yang bersangkutan berpotensi sebagai penular kepada siapa saja yg berada di sekitarnya. Sangat berbahaya, bila menular kepada orang lanjut usia atau memiliki penyakit bawaan. Carrier tersebut bisa berpotensi menjadi pembunuh potensial karena bisa menyebabkan kematian," tegas Doni dalam pesan yang ditembuskan kepada uskup dan bupati.

Namun, sejauh ini acara penahbisan Uskup Ruteng tetap digelar. Sejumlah tokoh nasional dikabarkan telah hadir di Ruteng untuk mengikuti acara tersebut. (flo/jpnn)

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta penundaan tahbisan di Ruteng yang dihadiri ribuan orang.

Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News