Door! Daud Ambruk di Depan Rutan, tak Bernapas Lagi
Di sisi lain, Wakil Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Amrin Remico mengatakan hulu dan hilir peredaran narkoba itu ada di Rutan Kelas IIA Pontianak. Narkoba masuk ke dalam penjara kemudian sebagian besar diedarkan keluar.
"Di dalam hanya paket hemat, jadi dikendalikan dari dalam," ungkapnya.
Ia berjanji, kasus ini akan terus dikembangkan. Tidak hanya tersangka yang membawa narkoba yang akan diperiksa tetapi juga si sipir senior.
"Yang jelas kita hanya menyasar pada yang membawa (narkoba), tetapi pada pegawai yang terlibat," tegas Amrin.
Dikonfirmasi, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Kalbar, Rochadi Iman Santoso. Ia mengakui memang ada permasalahan pada sumber daya manusia (SDM) atau petugasnya di penjara tersebut.
"Tapi upaya pengendalian (Narkoba) ada," ucapnya di Mapolda Kalbar, Jumat (28/4).
Ia juga berbesar hati mengakui peredaran narkoba dari dalam penjara karena ada keterlibatan sipir yang notabene anak buahnya.
"Petugas yang terlibat pasti ada, ini jelas pelanggaran, mana ada orang yang datang (pengunjung Rutan) dari jam tujuh malam sampai jam dua pagi," paparnya.