Dorong Pemulihan Ekonomi Nasional, Realisasi Anggaran PEN Kemensos Sudah 65,5%
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya menggenjot penyerapan anggaran, termasuk untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menurut Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara, kementerian yang dipimpinnya terus meningkatkan kontribusi terhadap upaya pemerintah menangani dampak pandemi Covid-19.
“Saat ini fokus pada program-program pemulihan ekonomi. Anggaran Kemensos untuk PEN mencapai Rp 127,1 triliun dan saat ini sudah terserap sebesar 65,5 persen,” kata Mensos di Jakarta, Minggu (6/9).
Sejauh ini dari alokasi total anggaran untuk PEN sebesar Rp 127,146 triliun sudah terserap Rp 83,217 triliun. Pemerintah melalui Kemensos memastikan masyarakat terdampak pandemi mendapatkan bantuan, melalui dua program strategis, yakni Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan PEN.
Untuk program JPS, Kemensos telah melaksanakan bantuan sosial reguler. Di antaranya berupa perluasan keluarga penerima manfaat (KPM) Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH).
Jumlah KPM Program Sembako meningkat dari 15,2 juta menjadi 20 juta KPM selama setahun. Adapun untuk PKH meningkat dari 9,2 juta menjadi 10 juta.
Selain itu masih ada program Bantuan Sosial Penanganan Covid-19 (khusus). Bentuknya ialah Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi 9 Juta KPM, Bantuan Sosial Tunai Kartu Sembako non-PKH bagi 9 Juta KPM, Bantuan Presiden berupa sembako di Jabodetabek, serta Bansos Beras bagi 10 juta KPM PKH.
Guna melaksanakan program-program strategis tersebut, pemerintah memerlukan dukungan semua pihak baik pemerintah, dunia usaha, maupun masyarakat sipil, termasuk para pendamping. Mensos menegaskan bahwa tugas utama para pendamping ialah mengawal pelaksanaan lingkup program penanganan fakir miskin.