Dorong Produksi Pertanian, Mentan SYL Tinjau 2 Lokasi Optimasi Lahan Rawa
"Maka diperlukan upaya optimasi lahan pertanian di lahan rawa dengan mengoptimalkan pertanian dilahan rawa menjadi lahan pertanian produktif. Yaitu melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan," tutur SYL.
Kegiatan opla rawa fokus pada perbaikan infrastruktur lahan dan air. Dengan prioritas pada kegiatan perbaikan tata air mikro, rehabilitasi atau pembangunan pintu-pintu air, pembangunan atau pembenahan infrastruktur lainnya di lahan rawa, serta peningkatan kualitas atau kesuburan lahan rawa.
"Optimasi lahan rawa kini jawaban untuk memastikan ketahanan pangan Indonesia terus terjaga di masa depan. Terutama dengan terus meningkatnya kebutuhan konsumsi masyarakat," ujar Mentan SYL.
Dalam kesempatan itu, SYL juga menyampaikan sejumlah arahan seperti memperbaiki ekonomi wilayah melalui sektor pertanian.
“Karena pertanian terkait kehidupan sehari-hari penduduk. Pemda perlu membuat satu konsepsi perencanaan pembanguan pertanian di Kalsel dan Kementan akan mendukung. Manfaatkan KUR, perlu manajemen air dan tanam ragam komoditi di lahan rawa.
Sementara Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy menjelaskan, pada tahun 2019 Provinsi Kalimantan Selatan dialokasikan kegiatan Optimasi Lahan Rawa seluas 120.000 Ha di sembilan kabupaten.
Dengan teknologi lahan rawa mampu meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200, dan juga produktivitas, manfaatnya terasa bahkan hingga dapat meningkatkan pendapatan petani.
“Jika minimal luasan yang ditanam mencapai 80.000 Ha dengan provitas 5 ton perhektare maka dapat menambah produksi mencapai 400.000 Ton, jika terus bisa dilakukan pertanaman kembali di musim tanam kedua program opla rawa ini dapat memberikan nilai tambah bagi petani.” Kata Sarwo Edhy