Dosen Unmul Samarinda Merespons Tulisan Rektor ITK, Blak-blakan & Keras!
jpnn.com, SAMARINDA - Tulisan status di akun milik Rektor institut Teknologi Kalimantan (ITK) Balikpapan, Kalimantan Timur, di Facebook menjadi viral di ragam platform media sosial dan memantik respons keras dari sejumlah kalangan.
Tulisan Rektor ITK Prof Budi Santoso Purwokartiko yang menyinggung mengenai perempuan menggunakan penutup kepala (hijab) seperti manusia gurun oleh sejumlah pihak dianggap bermuatan SARA.
Pengamat hukum dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda Hardiansyah Hamzah juga ikut berkomentar.
Dalam pesan tertulisnya, Dosen Fakultas Hukum Unmul ini menilai tulisan Rektor ITK Balikpapan menggambarkan kualitas cara berpikir yang sama sekali tidak mencerminkan kualitas seorang terpelajar.
"Mereka yang kerap membangun argumentasi berdasarkan sentimen suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA) adalah mereka yang berpikir dangkal. Mencitrakan peradaban berdasarkan perbedaan biologis ras manusia, jelas merupakan tindakan rasis," ucap Hardiansyah saat dikonfirmasi JPNN.com, Sabtu (30/4).
Pria yang beken disapa Castro itu menyayangkan tindakan rasis justru dilakukan seorang guru besar sekaligus rektor, yang notabene pihak yang seharusnya berdiri tegak menentang rasisme.
"Kita semua selalu menghargai perbedaan pendapat, tetapi tidak ada ruang bagi mereka yang rasis. Sebab pernyataan rasis adalah tanda mereka yang terbelakang, mereka yang justru tidak menghargai peradaban," tegasnya.
Selain itu, pernyataan dari Pro Budi Santoso sangat disayangkan lantaran mengeluarkan pernyataan seolah-olah mengasosiasikan mahasiswa yang suka melakukan demonstrasi sebagai mahasiswa ber-IP rendah, bermasalah, dan bermasa depan suram.