Rektor ITK: Saya Menilai Tak Berdasarkan Dia Berkerudung atau Tidak
jpnn.com, BALIKPAPAN - Tulisan status di media sosial yang diunggah Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Pofesor Budi Santoso Purwokartiko menyinggung soal penutup kepala (hijab) ala manusia gurun viral dan menuai polemik.
Dikonfirmasi JPNN.com, Rektor ITK Prof Budi Santoso Purwokartiko membenarkan tulisan status yang viral di ragam media sosial itu memang dibuatnya sendiri.
Dalam kesempatan ini, Budi mengutarakan bahwa pernyataan di dalam tulisan statusnya itu bagian dari opininya pribadi dan bukan mengatasnamakan dirinya sebagai Rektor ITK di Balikpapan, Kalimantan Timur.
"Tulisan itu opini pribadi saya ya, tidak sebagai rektor. Kalau kampus, humas saya juga sudah sampaikan bahwa ini urusan pribadi saya, jadi bukan ITK. Jadi kalau misalkan ada (yang minta) klarifikasi saya minta untuk menghubungi saya," ucap Prof Budi kepada JPNN.com saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu (30/4).
Selanjutnya Budi menyampaikan maksud dari tulisan statusnya itu tidak bermaksud untuk mendiskriminasi kepada seorang perempuan menggunakan hijab ataupun menyinggung soal kalimat dalam ajaran agama Islam.
"Dalam tulisan, saya tidak ada menaruh kata kalau yang menggunakan kerudung, akan saya nilai jelek. Nggak ada loh. Saya hanya bercerita kebetulan dari 12 (mahasiswi) itu ternyata tidak ada yang pakai kerudung," ungkapnya.
Budi menjelaskan, pilihan diksi di dalam tulisan statusnya itu berawal ketika dirinya sedang menjadi bagian dari tim seleksi mahasiswa beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) yang berada di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Saya saat itu saya sedang mewawancarai calon peserta student mobility. Menurut saya ini cukup surprise, ternyata dari 14 mahasiswa yang saya wawancarai, terdiri dari dua cowok dan 12 cewek, kebetulan kok tidak ada yang berkerudung semua. Kok seperti mahasiswa jaman dulu ya. Makanya saya nulis itu," jelasnya.