DPD Ingin Mahasiswa Terlibat Mengawal Dana Desa
jpnn.com, PONTIANAK - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Oesman Sapta Odang ingin melibatkan mahasiswa melakukan pengawasan dana desa.
Oso mengatakan, DPD bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal sebelumnya sudah menandatangani nota kesepahaman terkait dana desa.
"Jadi saya ingin kawinkan dana dengan mahasisea tidak mampu. Mahasiswa wajib kerja sama dengan kepala desa," kata Oso saat memberikan kuliah umum bertema "Kebangsaan, Kepemimpinan dan Performance" di gedung Rektorat Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (28/2).
Menurut Oso, belum tentu semua kepala desa mampu mengelola dana desa yang setiap tahun mengalami peningkatan.
Oso menambahkan saat ini tidak kurang dari Rp 60 triliun dana desa digulirkan pemerintah untuk ribuan desa yang ada di Indonesia. Bahkan, jumlah dana desa ini akan terus meningkat di masa-masa mendatang.
"Dari Rp 60 triliun, rata-rata untuk setiap desa bisa Rp 5 miliar. Jadi harus diamankan. Kalau tidak dibimbing, bisa hilang itu dana dan kita semua bertanggung jawab," katanya.
Dia mengatakan kesepakatannya dengan PWI dan Kemendes adalah untuk melibatkan juga mahasiswa. Terutama yang dari desa untuk memberikan bimbingan dan pengawasan kepada kepala desa.
"Tidak masalah diberikan fee atau gaji, daripada uang itu tidak tepat guna," ungkap wakil ketua MPR itu.