DPR Akui PDB Pertanian Triwulalan II 2018 Tumbuh Tertinggi
Direktur Jenderal Hortikultura menambahkan membaiknya kinerja sektor pertanian terhadap pertumbuhan PDB ini memang sejalan dengan implementasi program Kementan di lapangan.
Di sub sektor hortikultura sendiri, sangat fokus meningkatkan produksi hingga ekspor berbagai jenis sayur-sayuran seperti bawang merah, buncis, dan berbagai sayuran lainya. Bawang putih pun tengah didorong produksinya dan ditargetkan tidak ada impor.
“Begitu pun dengan komoditas buah-buahan tengah digenjot produksi dan volume ekspornya. Misalnya, durian, manggis, salak, jeruk dan berbagai jenis buah lainya. Bibit jeruk baru-baru ini dibagikan 1 juta pohon agar produksi naik dan tidak lagi impor bahkan ekspor,” bebernya.
Untuk komoditas bawang merah, lanjut Suwandi, Pertumbuhan ekspor bawang merah sejak 2014 hingga 2018 mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2014 Indonesia masih mengimpor bawang merah sebesar 74.903 ton.
Pada 2015 total impor sebesar 17.429 ton, tetapi pada 2016 tidak ada impor bawang merah, bahkan mampu mengekspor 735 ton serta pada tahun 2017 Indonesia telah berhasil ekspor 7.750 ton bawang merah naik 93,5 persen.
“Pada tanggal 1 Agustus 2018, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melepas ekspor sebanyak 5.600 ton ke Thailand dan diprediksi ekspor tahun 2018 sebesar 15.000 ton,” ungkapnya.
Kemudian, untuk program bantuan bibit jeruk berikut pupuk secara gratis sebanyak 1 juta pohon bertujuan agar dalam waktu 2,5 hingga 3 tahun lagi sudah berproduksi hingga diekspor sehingga meningkatkan pendapatan petani.
“Meningkatkan volume ekspor tentu berdampak positif terhadap pertumbuhan PDB. Ke depan semua komoditas pangan ditargetkan produksinya naik, bahkan volume ekspornya pun naik,” ucap Suwandi.(jpnn)