DPR Dorong Program Swasembada Susu
Selasa, 29 Mei 2012 – 02:55 WIB
Yang kedua adalah tingginya biaya pakan ternak sapi perah. Ia menjelaskan bahwa harga konsentrat sapi perah saat ini mengalami harga yang fluktuatif sehingga sangat memberatkan petani karena dianggap sangat mahal.
"Dan bagi mereka sangat mahal, selain dari rumput yang diharapkan menjadi makan pengganti konsentrat, seakrang lahannya agak sulit. Saya kira kami juga akan berbicara dengan Kementrian Kehutanan, mungkin dengan Perhutani, PT PN yang ada untuk berembug dan membicarakan persoalan sapi perah ke depan," ucapnya.
Menurut Herman, tidak adanya program swasembada susu di Kementrian Pertanian mengakibatkan produksi susu di Indonesia sangat rendah. Beda halnya dengan produksi daging yang memang sudah diprogramkan untuk mencapai swasembada tahun 2014.