DPRD Mengadu ke Komisi Kesehatan
Rabu, 24 Februari 2010 – 19:24 WIB
Trotye pun membeberkan fakta, sudah banyak dokter dan bidan yang ternyata menolak untuk melayani pasien AIDS dan Kusta yang tiap tahunnya selalu meningkat di Papua khususnya Jayapura. ‘’Khusus di kota Jayapura, ada 900 pasien Kusta yang saat ini dilayani tidak maksimal. Sudah seharusnya ada rumah sakit khusus Kusta dari pemerintah. Dulu ada bantuan dari Jerman, tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Fakta dilapangan, dokter dan bidan banyak yang menolak pasien kusta dan AIDS di rumah sakit biasa, karena takut menular. Padahal tiap tahun jumlahnya semakin meningkat,’’ Troty.
Curahan hati anggota DPRD Jayapura inipun mendapat tanggapan serius dari komisi IX DPR RI. Melalui ketua komisi, Dr Ripka Ciptaning, anggota komisi IX pun berjanji akan segera turun ke Jayapura melihat kondisi pelayanan kesehatan di sana. ‘’Apa yang kami dengar hari ini, sangat membuat kami miris. Kami akan agendakan turun ke Jayapura menjadi salahsatu prioritas kunjungan komisi IX. Kami juga akan memanggil Menteri Kesehatan dan instansi terkait, untuk membahas hal terkait pelayanan kesehatan di daerah khususnya daerah perbatasan,’’ kata Ripka.
Wakil ketua komisi IX, Irgan Chairul Mahfiz bahkan mengatakan sangat terkejut dengan fakta yang dipaparkan oleh komisi C DPRD Jayapura, Papua.’’Kalau di Ibukotanya saja begini, bagaimana dengan kabupaten/kotanya? Sangat tragis sekali, bahkan katanya kursi untuk cabut gigi saja tidak ada, rumah sakit seperti Puskesmas dan lain sebagainya. Padahal dana Otsus mereka besar, kemana itu uangnya? Kami akan segera turun ke Jayapura,’’ janji Irgan.(afz/jpnn)