Dua Anak Ini Cemas Menanti Kabar Ayah, Ibu dan Kakak Sulungnya
jpnn.com - TARAKAN - Keluarga Kosuma Chandra Kho di Tarakan terus dihantui kecemasan menanti perkembangan proses evakuasi korban AirAsia QZ 8501. Demikian pula dengan Stevany (18) dan Michael (12), terus menanti kabar ayahnya Kosuma Chandra; ibunya, Sherlly; dan kakak sulungnya, Vera Chandra, yang ketiganya merupakan penumpang pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu.
Meliyani, ipar Kosuma Chandra mengaku, pihak keluarga kini hanya bisa pasrah. Suami Meliyani, Hendihanto Kho yang sekarang berada di Surabaya terus menginformasi perkembangan terbaru.
"Kabar terkini dari suami saya belum ada. Jadi sama saja seperti kemarin, masih kami hanya menunggu sampai saat ini,” kata Meliyani kepada Radar Tarakan (Grup JPNN.com), Sabtu (3/1).
Meliyani juga terus mengupdate informasi dari televisi. Saat beredar informasi ditemukan jenazah berusia remaja, dia sempat menduga itu adalah keponakannya, Vera Chandra.
"Tapi kami tidak berani juga menyebut itu Vera karena banyak anak yang berangkat," katanya.
Namun, lanjut Meliyani, pihak keluarga di Tarakan tidak mengetahui secara pasti jika media menyebutkan ciri-ciri jenazah yang berhasil ditemukan berdasarkan pakaian atau aksesoris yang dikenakan. Pasalnya, Kosuma Chandra dan keluarganya berangkat ke Surabaya meninggalkan Tarakan pada 24 Desember 2014.
"Jadi kami enggak tahu apa-apa, mereka pakaiannya apa dan lainnya,” beber Meliyani.
Saat berangkat ke Surabaya, Kosuma Chandra mengajak ketiga anaknya, yaitu Vera, Stevany, dan Michael. Namun saat berangkat ke Singapura, hanya si sulung yang diajak. Saat ini, kedua anak Kosuma Chandra terus memantau perkembangan terkini dari evakuasi AirAsia QZ 8501.