Dua Fakta Baru Kasus Mahasiswi Dibunuh Pacarnya, Kejam!
Sebab selama ini, pemuda 17 tahun tersebut sering drop out (DO) di sekolahnya karena berbagai alasan.
Prabawanti mengatakan kalau dirinya tidak ingin orangtuanya malu dia punya pacar yang pendidikannya hanya protolan SMA.
Namun nasihat dan harapan Prabawanti itu ditanggapi dengan emosi oleh AR. Saat itulah keduanya terlibat cekcok.
"Karena emosi tersangka memuncak, dia langsung mencekik korban hingga lemas dan jatuh ke tanah," ungkap AKBP Shinto Silitonga.
Setelah korban jatuh ke tanah, tersangka terus mencekik korban hingga tak bernapas lagi.
Melihat pacarnya tewas, AR bukannya menghentikan aksinya. Pemuda berpostur tinggi besar ini membekap wajah korban dengan jaketnya dan memukuli wajah mahasiswi yang tinggal di Jalan Wiguna Tengah 10/18, Gunung Anyar, itu hingga lima kali.
Tidak selesai sampai di situ, AR juga menendang tubuh Prabawanti dan menginjak-injaknya, bahkan berdiri di atas perut korban.
"Usai melampiaskan kemarahannya, tersangka lantas membalikkan tubuh korban dan menutupinya dengan ilalang untuk menghilangkan jejak. Setelah itu, tersangka meninggalkan korban dengan membawa tas berisikan anting, jam tangan, HP dan sepeda motor korban," lanjut Shinto.