Dua Kelompok Warga Perang Pakai Tombak dan Panah, 3 Rumah Dibakar
Hanya terpisah jembatan penyeberangan, kedua kelompok warga saling melancarkan aksi. Hujan anak panah pun tak terelakan. Bahkan, beberapa warga terkena anak panah. Beruntung anak panah itu hanya membuat luka goresan dan tak berakibat fatal.
Situasi baru berangsur mereda setelah kurang lebih dua jam polisi menengahi situasi. Mobil patroli dan Water Cannon untuk membubarkan massa pun ditempatkan di lokasi keributan. Massa dari kedua kelompok mulai menahan diri.
Namun aksi saling serang kembali pecah sore harinya. Pukul 15.00 WIT, massa yang kembali terpancing isu adanya penyerangan dari warga kelompok lain kembali turun ke jalan. Saling kejar di semak-semak dan lorong pun tak terhindarkan.
Dari kejadian saling serang kedua kalinya ini, satu rumah kosong dibakar massa, dan satu gubuk di belakang rumah warga juga ludes. Polisi yang ditempatkan di dua lokasi berangsur menenangkan warga dan kebali berhasil membuat situasi kembali membaik. Warga yang masih membawa parang, panah dan tombak diarahkan untuk kembali ke rumahnya masing-masing.
Sebelum keributan sore itu, pihak kepolisian mengundang kepala-kepala suku untuk menggelar pertemuan di Polsek Sorong Timur. Dari pertemuan itu, didapati dua persoalan yang mengundang keributan. Yakni adanya kasus pemerkosaan seorang wanita yang dilakukan sembilan pelaku dan kasus penyerangan. Dari dua kasus ini, dipisahkan karena diduga berbeda motif.
Dalam pertemuan itu, Mathias Sueni yang mewakili dari pihak keluarga korban meminta agar para pelaku pemerkosaan segera ditangkap dan buktinya disampaikan kepada keluarga. Keluarga juga meminta agar para pelaku melihat kondisi korban yang kini masih dirawat di RSUD Sele Be Solu. Keluarga bermaksud yakni adanya bantuan untuk biaya perawatan korban.
Pihak kepolisian yang diwakili Kapolsek Sorong Timur AKP Dodi Pratama menyampaikan bahwa terkait dengan kasus pidana yakni pemerkosaan akan diproses sesuai prosedur hukum yang berlaku. Sedangkan untuk aksi saling serang antar dua kelompok warga diharapkan adanya peran kepala suku untuk menenangkan warganya.
Di akhir pertemuan itu, kepala-kepala suku dan warga yang ada sepakat untuk berdamai dan tidak ada lagi aksi saling serang. (reg/adk/jpnn)