Dua OKP Bentrok di Depan Kafe
Menurutnya, akibat bentrokan itu, tiga kursi kayu patah. "Beberapa kursi ada yang patah, tapi kaca, meja dan lainnya tidak apa-apa. Kursi yang patah sudah dibawa ke kantor polisi," sebutnya.
Sementara itu, Fajar yang diintrogasi petugas mengaku, dirinya hanya membela diri. "Aku mau dipukul pakai kayu, makanya aku keluarkan parang yang kubawa. Habis mereka (Rawi cs, red) ke kantor kami enggak ada ngomong-ngomong," ucapnya lantang.
Namun, pengakuan Rawi berbeda. Dia dan anggotanya mengaku tiba-tiba diserang. "Kami tiba-tiba diserang, padahal kami duduk. Anggotaku kerja di bangunan lalu mereka menyerang kami," ujar Rawi.
Terpisah, Kapolsek Medan Barat Kompol Ronny N Sidabutar yang ditemui Sumut Pos di kantor Satuan Sabhara Polresta Medan belum banyak memberikan keterangan. Ia mengaku, pihaknya masih mengintrogasi keempat orang itu.
Setelah satu jam kemudian, keempat pria tersebut kemudian diboyong ke kantor Polsek Medan Barat untuk proses lebih lanjut.
Ronny yang kembali dihubungi Sumut Pos mengatakan, keempat orang tersebut masih diperiksa petugas. "Mereka sedang kita proses terkait pengrusakan Kafe Kopi Baba, yaitu Pasal 170 junto 406. Barang buktinya berupa pedang dan beberapa kursi yang rusak," ujarnya.
Disinggung kasus pengrusakan itu bermula dari bentrokan kedua kubu OKP, Ronny membantah. Ia menyebut mereka hanya kebetulan berseragam OKP. Jadi, mereka itu adalah pelaku pengrusakan. (ris/adz)