Dubes Lyudmila Berharap Indonesia Percaya Rusia Adalah Korban
"Jika mereka mempunyai pasukan di wilayah mereka, maka saya pikir kami juga punya hak sepenuhnya untuk mempunyai pasukan di wilayah kami sendiri," ucapnya.
"Dan bila kami melakukan latihan militer di wilayah kami, itu bukan berarti kami mencoba mengancam siapa pun," kata Vorobieva.
Menurut Dubes Rusia itu, penyebaran informasi tentang Rusia yang akan menyerang Ukraina merupakan suatu perang informasi yang dijalankan Barat terhadap Rusia.
"Rusia sedang mencoba untuk terlibat dalam upaya diplomatik untuk menyelesaikan segala situasi ini. Namun, Barat sedang melakukan perang informasi melawan kami," katanya.
"Barat berusaha mengalihkan perhatian masyarakat internasional dari ancaman nyata keamanan yang ada, dan salah satu ancaman keamanan di Eropa ini tentu saja adalah perluasan NATO," tambahnya.
Untuk itu, Vorobieva mengatakan bahwa penyebaran informasi bahwa Rusia akan menyerang Ukraina adalah suatu kebohongan dan dia menilai itu sebagai terorisme informasi.
"Semua informasi invasi Rusia ini hanyalah cara untuk mengalihkan perhatian masyarakat dunia dan juga untuk menampilkan Rusia sebagai agresor," ujarnya. (ant/dil/jpnn)