Duel Maut dengan Adik Bungsu, Kakak tak Bernapas Lagi
jpnn.com, KOTAWARINGIN TIMUR - Sandi, pria 26 tahun warga Jalan Poros Wonosari, Kecamatan Tualan Hulu, Kotim, Kalteng, tewas dengan luka di dada, leher dan tangan akibat benda tajam jenis parang, Jumat (4/1) lalu.
Dia dibunuh adik bungsunya sendiri berinisial Ju. Pemuda berusia 18 tahun itu diduga jengkel hingga gelap mata melihat tingkah laku kakak kandungnya yang pulang ke rumah sering mabuk hingga marah-marah dengan orang tuanya.
Pelaku yang diduga emosi pun hingga nekat melayangkan parang ke tubuh bagian dada korban setelah sebelumnya sempat cekcok di rumah di Jalan Poros Wonosari, Kecamatan Tualan Hulu, Jumat (4/1) lalu.
“Tersangka kami amankan kemarin (Minggu, red),” kata Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel.
Paristiwa itu terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Korban yang diketahui pulang ke rumah dalam kondisi mabuk. Sepeda motor yang digunakan dirobohkan di depan rumah.
Masuk ke rumah, dia marah-marah dengan ibunya, Berkiah, sambil memukul pintu dapur rumah, hingga mencari adiknya. Namun saat itu masih di belakang rumah dekat sumur.
Namun pria tersebut mendatangi Thamrin, yang sedang menebas rumput di samping rumah hingga terjadi cekcok adu mulut antara mereka.
Makin kalap, pria yang diketahui tempramental tersebut mencoba untuk mengambil parang yang biasa digunakan oleh ayahnya untuk membersihkan halaman rumah.