Duel Maut dengan Adik Bungsu, Kakak tak Bernapas Lagi
Tetapi upaya tersebut gagal. Sandi, anak keempat dari enam bersaudara tersebut mencoba masuk rumah lewat pintu depan untuk mengambil parang yang ada di dalam rumah.
Adiknya yang tinggal di Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangka Raya tersebut, bergerak lebih cepat dan berhasil meraih parang yang hendak diambil oleh kakak. “Akhirnya terjadi duel di halaman rumah,” ujarnya.
Pelaku melayangkan benda tajam jenis parang tersebut hingga mengenai pada dada sebelah kanan korban. Mengalami luka cukup dalam, terlebih bacokan juga mengenai bagian leher korban.
“Saat itu korban menantang tersangka dan berkata ayo bacok saja saya, sehingga terjadilah pembacokan kepada korban yang mengakibatkan meninggal dunia di depan rumahnya,” kata Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel di Polres Kotim.
Kasus tersebut awalnya dikira bunuh diri. Namun anggota Polsek Parenggean bersama anggota Resmob Polres Kotim dipimpin oleh Kapolsek Parenggean AKP Donny Bayuanggoro mendatangi lokasi.
Luka yang cukup besar pada tubuh korban membuat mereka curiga hingga melakukan penyelidikan. Polisi curiga kematian korban yang memiliki tato di dada tersebut tidak wajar.
“Tersangka ini merupakan adik dari korban, saat awalnya data di lapangan bahwa ada laporan bunuh diri dengan cara melukai dirinya sendiri menggunakan parang, seelah dilakukan penyidikan tambahan akhirnya ketahui bahwa kasus ini merupakan kasus pembunuhan,” ujarnya. (ais/ram)