Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Duet Ciptakan Jam Berbahan Semen

Selasa, 02 Oktober 2018 – 14:01 WIB
Duet Ciptakan Jam Berbahan Semen - JPNN.COM
Edo dan Restu menunjukkan karya mereka. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com - Restu Irwansyah Setiawan dan Edo Fernando terkenal kreatif. Duet keduanya berhasil menciptakan jam tangan semen. Namun jangan bayangkan jam tangan itu berat. Dia punya formula cetakan yang ringan. Bobotnya hanya 29 gram. Diameternya 42 milimeter dan memiliki ketebalan 12 milimeter.

Edo dan Restu butuh waktu untuk menemukan campuran yang pas dalam membuat jam tangan semen. Mereka melakukan riset setahun penuh. Semen dicampur dengan bahan-bahan lainnya. "Dulu racikannya jelek banget. Semen biasa tanpa campuran apa pun, pure air, lalu patah," tutur Edo saat ditemui di workshop mereka di Bandung.

Seiring riset tersebut, saat ini mereka berhasil membuat formula yang lebih baik. Tahan banting dan tidak mudah patah. Untuk strap-nya, awalnya jam yang diberi brand Lakanua itu menggunakan kulit imitasi. Namun, kini Restu dan Edo memilih memakai kulit sapi asli.

Pemilihan brand Lakanua diambil dari kata laka, nama motif tenun Sumatera yang digunakan untuk motif dial jam. Kata tersebut memiliki arti sistem kekerabatan. Motif tenun Sumatera dipilih lantaran Edo berasal dari Payakumbuh, Sumatera Barat.

Sementara itu, nua berarti tua. Jika digabungkan, mereka memaknai sebagai kekerabatan atau persahabatan yang menua diiringi waktu yang lama (langgeng). "Semua berurusan dengan waktu. Cocok dengan yang kami kerjakan," jelas Restu.

Edo dan Restu memang berkawan sejak kuliah di jurusan desain produk Itenas (Institut Tek¬ologi Nasional), Bandung, 2008 silam. Mereka teman sepermainan.

Saat mendirikan Lakanua pada 2015, modalnya hanya Rp 5 juta. Mereka menyisihkan sebagian gaji dari tempat bekerja sebelumnya.

Hal tersulit dalam pembuatan produk itu adalah membuat bagian jam yang kecil-kecil. Misalnya, putaran mesin maupun dial jam atau bagian permukaan yang terdapat angka-angka penunjuk waktu. "Setiap part tipis banget. Kadang pecah diampelas. Paling susah bikin part dial, putaran mesin," terang bapak satu anak tersebut.

Jika digabungkan, mereka memaknai sebagai kekerabatan atau persahabatan yang menua diiringi waktu yang lama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News