Duet Ganjar-Gus Yasin dan Kisah Kedekatan Bu Mega-Mbah Moen
jpnn.com, SEMARANG - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyano membeber cerita di balik munculnya duet Ganjar Pranowo-Taj Yasin pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng). Dari cerita Hasto, duet Ganjar-Yasin merupakan hasil dari kedekatan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan KH Maimoen Zubair.
Hasto menceritakan itu di sela-sela Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) DPD PDIP Jateng di Semarang, Rabu (14/2). Megawati hadir langsung memimpin Rakerdasus PDIP Jateng untuk pemenangan Ganjar-Yasin yang berlangsung tertutup itu.
Hasto menuturkan, mulanya Ganjar menghadap Megawati untuk meminang Gus Yasin -panggilan Taj Yasin- sebagai calon wakil gubernur Jateng. “Waktu itu Ganjar ngomong ke saya, ‘wah deg-degan lho, Bu’,” kata Hasto mengutip cerita Megawati.
Selanjutnya, Megawati mengutus Ganjar menemui Mbah Maimoen. “Dan Mbah Moen mengatakan mboten (tidak, red),” sambung Hasto melanjutkan ceritanya.
Namun, lanjut Hasto, ulama karismatik itu justru memberikan jawaban berbeda ketika mendengar nama Megawati. “Ketika saya yang datang, Mbah Moen langsung enggih-enggih (iya-iya, mengizinkan Gus Yasin mendampingi Ganjar),” sambung Hasto.
Politikus asal Yogyakarta itu menambahkan, kedekatan Megawati dengan Mbah Maimoen sudah terjalin lama. Megawati saat menjadi Presiden RI bahkan pernah mengajak Mbah Maimoen dalam kunjungan kenegaraan ke negara-negara Islam.
Hasto kembali menirukan ucapan Megawati ketika mengenang kunjungan luar negerinya bersama Mbah Moen. "Saya kadang sampai isin dewe (malu sendiri, red) karena Mbah Moen selalu ingat dan bilang ‘saya itu lho, bu, kalau enggak diajak ibu ke luar negeri saya belum pernah ke luar negeri',” tutur Hasto mengutip dialog Megawati dengan Mbah Moen.
Megawati memang beberapa kali menggelar kunjungan kenegaraan yang menyertakan Mbah Moen. “Tapi saya enggak menyangka kalau itu diingat terus,” beber Hasto kembali menirukan Megawati.