Duet Soekarwo-Hatta Bisa Wujudkan Mimpi Soekarno-Hatta
JAKARTA – Himbauan politik muncul dari pimpinan Paguyuban Talijagad Agus Zamroni SH dan pimpinan Thoriqoh Syatoririyah An Nahdliyah KH.Mohammad Sofyan Mursyid. Dalam pertemuan memperingari tahun baru hijriah 1435, kedua tokoh ini mengajak seluruh masyarakat aktif memberikan kontribusinya kepada bangsa dan negara dengan jalan menjaga ketenteraman, ketertiban dan menyebarkan persaudaraan di antara warga bangsa.
Namun KH.Muhammad Sofyan berharap, para politisi juga tetap menjaga ketertiban dan persatuan yang sudah terjalin dimasyarakat selama ini. “Jangan sampai tingkah laku para politisi justru menyakitkan hati rakyat kecil di berbagai daerah,” kata KH Muhammad Sofyan.
Dia meminta kepada seluruh partai politik untuk tidak mengotori lingkungan dengan menempatkan gambar para caleg di tempat yang tidak tepat, misalkan dengan menempel di pohon-pohon dengan paku. Karena hal itu bisa merusakkan pohon yang bermanfaat untuk mengurangi polusi udara.
Dalam pertemuan juga disinggung tentang belum adanya calon kuat dan pantas untuk menjadi presiden pengganti Dr.H Susilo Bambang Yudhoyono. Semua menilai bahwa kepemimpinan SBY telah banyak melahirkan keberhasilan, disamping tentu masih banyak pula yang harus terus disempurnakan dan diperjuangkan.
Beberapa nama menjadi bahan pembicaraan dalam pertemuan. Dari nama-nama yang dibicarakan, disimpulkan bahwa DR. Soekarwo yang saat ini menjabat Gubernur Jawa Timur adalah sosok yang tepat untuk mengemban amanah sebagai Presiden RI 2014.
“Selain nama beliau sering disebut sebagai calon presiden oleh berbagai komponen masyarakat yang lain, seperti Alumni GMNI, rekam jejak DR Soekarwo memang jelas dapat dinilai plus. Sangat berpengalaman dalam pemerintahan, bersih dan berkinerja menonjol sebagai Gubernur Jatim,” ujarnya.
Pertemuan juga menilai bahwa DR Hatta Rajasa yang sekarang menjabat sebagai Menko Perekonomian adalah sosok yang tepat berdampingan dengan DR Soekarwo untuk berduet memimpin Indonesia. Pengalaman DR Hatta Rajasa membantu presiden dalam menyusun kebijakan sejak jaman Gus Dur almarhum, membuktikan integritas dan kapabilitasnya.
“Duet Soekarwo-Hatta dinilai cocok menjadi penerus duet Soekarno-Hatta, proklamator sang pencipta jembatan emas,” katanya.
Sementara itu Agus Zamroni SH menyatakan, aspirasi ini adalah bentuk kepedulian dan keinginan masyarakat untuk ikut memberikan kontribusi bagi masa depan Indonesia. “Dengan begitu, maka rakyat tidak terpojokkan, karena terpaksa memilih pemimpin dari partai politik,” katanya.