Dugaan Korupsi Pungli KJRI di Malaysia Rp 5,1 M
Senin, 23 Februari 2009 – 14:06 WIB
Deni memaparkan, sesuai permintaan penyidik/pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dia melaporkan seluruh hasil perhitungan selisih besaran biaya tarif pungutan ganda dalam pembuatan paspor di Konjen RI tersebut. “Saya laporkan ke KPK secara lengkap, dari total keseluruhan hingga lampiran-lampiran. Cara penghitungan itu sudah kami lakukan berdasar standar pemeriksaan keuangan negara,” cetusnya kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK Suwarji SH dkk.
Disinyalir, kasus ini bermula dari terbitnya Surat Keputusan (SK) Duta Besar (Dubes) nomor 021/SK/DB/1999 tentang penerapan tarif ganda biaya pengurusan administrasi untuk WNI di Konjen Kinabalu, Malaysia, yang kemudian diterapkan juga di Kuching dan Tawau. Untuk penyetoran, SK itu menetapkan tarif tinggi dan tarif rendah. Namun disetorkan ke negara menggunakan tarif rendah. SK itu menetapkan besaran tarif yang disetor ke negara untuk perorangan dikenakan sebesar 40 RM. Tetapi, pada kenyataannya diduga pejabat memotong biaya itu dengan menyetor ke negara hanya RM 25.