Dugaan Permainan Proyek Renovasi Toilet DPRD DKI Kian Kuat
’’Ya, memang ada beberapa yang perlu perbaikan. Tapi tidak banyak, dan bisa dilakukan tanpa banyak biaya,’’ ucap seorang pekerja yang tak mau disebutkan namanya.
Lalu, dia menunjukkan atap, dan seng-seng yang ada di plafon atap. Masih berkilau, tidak ada yang karatan, atau pun rusak.
Dia juga menunjuk mengenai marmer-marmer di hall gedung yang juga dibongkar untuk diganti. Semuanya masih bagus. ’’Saya sangat mau, mas, menampung bekas marmer gedung ini. Masih kelihatan baru dan mahal,’’ tambahnya.
Apalagi, karena ukuran marmer yang berbeda, maka dia pun harus membuat lubang di tembok yang lebih besar dari yang ada di dokumen HPS. ’’Kalau tidak begitu, ya tidak bisa dipasang,’’ tambahnya.
Dari pengalamannya bertahun-tahun menjadi mandor bangunan, pekerja tersebut mengaku tak habis pikir kenapa juga harus dibongkar dan diganti yang baru. ’’Tapi namanya kuli, ya harus nurut pimpinan,’’ katanya, lantas tersenyum.
Dia juga mengatakan bahwa dirinya ditugaskanuntuk mengganti marmer dinding gedung belakang, depan, toilet, dan wastafel. Yang juga semuanya masih dalam kondisi bagus.
Sementara itu, Kepala Bidang Perencanaan Teknis Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI Jakarta Triyanto enggan menjawab pertanyaan masalah renovasi gedung lama DPRD DKI. ’’Maaf mas, saya dipanggil bapak dinas dulu ya,’’ cetus dia yang langsung mematikan telepon selulernya.
Tidak sampai disitu, Jawa Pos, juga mendatangi kantor Dinas Perumahan DKI Jakarta. Namun, lagi-lagi para pejabat dinas tidak bisa ditemui. ’’Semuanya pada keluar mas,’’ kata salah seorang pegawai.