Duh, Konon Hanya 15 Persen Guru PNS Layak Mengajar
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menyoroti kualitas guru di Indonesia. Menurutnya, problem itu menjadi hambatan besar dalam mewujudkan kebijakan lima hari sekolah atau full day school yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017.
Indra mengaku pesimistis para guru bisa kreatif dan membuat rentang waktu delapan jam bersekolah tidak terasa bagi siswa. Apalagi mayoritas guru adalah pegawai negeri sipil (PNS) yang harus digaji negara.
"Problem Permendikbud 23/2017 tentang Hari Sekolah adalah masalah gurunya. Cost (biaya, red) terlalu tinggi tapi kerjanya kurang. Ironisnya mereka itu guru PNS," kata Indra, Selasa (20/6).
Dia lantas membandingkan dengan guru PNS dengan yang berstatus honorer bergaji ratusan ribu rupiah yang dituntut berkinerja layaknya abdi negara. Menurutnya, kondisi itu sangat jomplang.
Indra menegaskan, mestinya kualitas guru PNS benar-benar dipacu. "Saya yakin, dari ratusan ribu guru honorer ada yang kualitasnya melebihi guru PNS. Dari tiga jutaan guru, hanya 15 persen guru yang layak mengajar," ujar Indra.
Karenanya jika program sekolah lima hari diterapkan, lanjutnya, kompetensi guru PNS harus ditingkatkan. Sebab, kebijakan itu sangat menguntungkan guru.
"Guru-guru dan organisasi guru jangan hanya membahas masalah kesejahteraan, sedangkan kualitasnya tidak diperhitungkan. Kalau kualitas guru rendah, saya pastikan program sekolah lima hari akan membuat siswa semakin stres karena guru tidak kreatif dan tidak inovatif," tandasnya.(esy/jpnn)