Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Duka Mantan

Oleh: Dahlan Iskan

Sabtu, 28 Oktober 2023 – 07:10 WIB
Duka Mantan - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Seandainya saya Liang pasti bisa mengulas lebih baik makna lagu Sayangnya Bukan Kamu ini.

Baca Juga:

Baru pertama saya mendengarkan lagu itu. Kemarin pagi. Yakni ketika di medsos, di Tiongkok, muncul kembali lagu menjelang tahun 2000 itu.

Itulah cara sebagian orang di Tiongkok memberi pertanda ada sesuatu yang duka pagi kemarin.

"Saya tahu disakiti adalah suatu keberuntungan. Tetapi aku tidak bisa menyerahkan diriku sepenuhnya". Atau "Aku masih bisa melihat ketika aku memejamkan mata".

Yang memejamkan mata kemarin pagi itu Anda sudah tahu: Li Keqiang. Selamanya. Ia meninggal dalam usia 68 tahun. Yakni ketika baru tujuh bulan tidak lagi menjabat perdana menteri Tiongkok.

Li Keqiang tergolong pemimpin hebat yang mengakhiri jabatannya dengan agak sedih.

Ia dua periode jadi perdana menteri. Periode keduanya bernasib kurang baik. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok menurun. Tumbuh, tetapi lebih rendah. Untuk kali pertama. Sejak 40 tahun sebelumnya.

Penurunan itu sulit di-stop. Sampai beberapa tahun kemudian. Pun sampai sekarang, padahal ekonomi adalah tanggung jawab perdana menteri.

Ia tidak diajak serta ketika Presiden Xi Jinping berhasil memperpanjang periode. Li Keqiang sudah merasa tidak akan diajak berpasangan lagi di periode ketiga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News