Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dukun Cabul Suka Olesi Minyak ke Payudara Korbannya

Senin, 03 Maret 2014 – 12:24 WIB
Dukun Cabul Suka Olesi Minyak ke Payudara Korbannya - JPNN.COM

jpnn.com - KISAH lain dialami korban dukun cabul M Bandiono alias Pakde di Surabaya. Sebut saja Tika yang masih berusia 14 tahun. 

Dia juga sering datang ke rumah Pakde lantaran diajak teman-temannya. Pada suatu kesempatan, Pakde menawarkan hal yang sama kepada Tika. Tapi, caranya berbeda. 

Pakde ingin melihat ukuran payudara Tika secara langsung dan hendak mengolesinya dengan minyak yang disebut mujarab. Modus seperti itu pernah berhasil sekali. Tapi, setelah itu, Tika menolaknya.

Meski pernah menjadi korban, Tika termasuk yang sedikit beruntung. Pasalnya dia tak sampai disetubuhi Pakde. Berbeda dengan puluhan korban lainnya yang dibujuk sampai berhubungan intim.

Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Suratmi  menuturkan, saat ini pihaknya telah memeriksa sedikitnya 12 pelajar. Berdasar pengakuan mereka, masih ada siswi lain yang pernah masuk perangkap nafsu berahi tersangka Bandiono. "Kami masih dalami terus kasus ini," ujarnya.

Seperti pernah diberitakan, kasus pencabulan yang dilakukan Bandiono alias Pakde bisa diungkap Unit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya. Kasus tersebut terkuak berkat laporan orang tua salah seorang korban. Korban yang telah hamil enam bulan itu beberapa kali diajak berhubungan badan oleh Pakde.

Pencabulan itu dengan alasan Pakde bisa membuat jabang bayi yang telah berusia enam bulan tersebut hilang atau dipindahkan. Syaratnya, korban harus berhubungan lagi dengan orang lain. 

Cara seperti itu, kata Pakde, tak ubahnya perempuan pekerja seks komersial (PSK) yang banyak melayani laki-laki, tapi tidak hamil. Korban yang masih bau kencur percaya saja dengan tipuan koyol semacam itu. (jun/ib/mas)

KISAH lain dialami korban dukun cabul M Bandiono alias Pakde di Surabaya. Sebut saja Tika yang masih berusia 14 tahun.  Dia juga sering datang

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA