Dukung Industri TPT, Kemenperin Terus Tingkatkan Kemampuan SDM
Di samping itu, pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang (IBS) pada periode yang sama, naik hingga 3,62 persen (y-on-y) terhadap triwulan II-2018 karena salah satunya disebabkan melonjaknya produksi industri pakaian jadi sebesar 25,79 persen.
Selanjutnya, kinerja ekspor industri TPT nasional dalam kurun tiga tahun terakhir terus menanjak. Pada tahun 2016 berada di angka USD11,87 miliar, kemudian di tahun 2017 menyentuh hingga USD12,59 miliar dengan surplus USD5 miliar. Tren positif ini berlanjut sampai tahun 2018 dengan nilai ekspor sebesar USD13,27 miliar.
Eko pun menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan peran unit pendidikan vokasi industri di lingkungan Kemenperin dalam memasok tenaga kerja yang kompeten sehingga dapat memacu kinerja sektor manufaktur yang produktif, inovatif, dan kompetitif. Langkah ini diperlukan kolaborasi dengan para pemangku kepentingan seperti kementerian terkait, asosiasi dan pelaku industri, serta akademisi.
“Kemenperin punya visi pada tahun 2035, Indonesia akan menjadi negara industri yang tangguh. Oleh karena itu, kami perlu membekali SDM industri dengan keterampilan, pengetahuan, serta sikap dan perilaku, hingga punya karakter budaya industri agar menjadi SDM yang unggul,” paparnya.
Upaya tersebut sesuai fokus pemerintah dalam lima tahun ke depan, yakni pembangunan kualitas SDM. Bahkan, tema HUT Ke-74 RI adalah SDM Unggul, Indonesia Maju. Selain itu, upaya strategis ini dilakukan untuk mengambil peluang dari momentum bonus demografi yang akan dinikmati Indonesia serta agar Indonesia tidak terjebak dalam negara berpendapatan mengah (middle income trap).
“Kami mengapresiasi kerja keras dari BDI Jakarta. Para peserta diklat diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan pengalamannya dengan baik. Kami pun mendukung apabila ada yang ingin menjadi wirausaha karena akan membuka lapangan kerja baru,” tuturnya.(cuy/jpnn)