Dukung Multiusaha Kehutanan, KADIN Luncurkan Program RFBSH
Selaras dengan paparan dari pembicara lainnya, Rizal Algamar selaku Dewan Filantropi Indonesia menambahkan bahwa untuk mengimplementasikan multiusaha kehutanan melalui governance multi stakeholder diperlukan pembiayaan untuk mengakselerasi pembangunan inklusif di lapangan.
"Saat ini masih terdapat kesenjangan di sektor kehutanan dan masih sedikitnya bank dari sektor swasta yang membiayai produk bersih dan hijau di Indonesia. Blended financing dan dana hibah dapat menjadi alternatif untuk memfasilitasi lebih banyak modal swasta/venture capital berinvestasi pada tahap awal untuk tujuan keberlanjutan lingkungan," tambahnya.
Dalam dekade terakhir, Indonesia telah berhasil mengurangi deforestasi untuk meningkatkan pertumbuhan hijau dan aksi korporasi untuk upaya non-deforestasi. Oleh karena itu merupakan saat yang tepat untuk meluaskan pertumbuhan hijau melalui praktik-praktik kehutanan.
Menekankan pada pentingnya kolaborasi dan aksi kolektif, pada penghujung dialog, Silverius Oscar Unggul menutup dialog tersebut dengan mengatakan bahwa ke depannya akan banyak dilakukan proyek perintis untuk konsesi perhutanan Indonesia terkait bisnis regeneratif kehutanan.
“Besar harapan akan ada cara baru untuk mendukung sektor kehutanan lebih untuk lebih berlanjut dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan negara,” tutupnya. (dil/jpnn)