Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Dukungan Hashtag

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 10 Februari 2020 – 11:11 WIB
 Dukungan Hashtag - JPNN.COM
Dahlan Iskan di Xinjiang, Tiongkok. Foto: disway.id

Kenapa yang di Wuhan begitu parahnya?

Baca Juga:

Itulah yang bikin marah secara nasional di sana. Kemarahan itu dilampiaskan lewat medsos. Saking besarnya dampak kemarahan itu akan bisa ke politik dan ke kebijakan nasional.

Jelasnya, keparahan di Wuhan adalah akibat telatnya penanganan. Amat telat. Penanganan baru dilakukan ketika virusnya sudah viral. Seviral-viralnya. Mereka pun keburu parah.

Itu akibat tidak segera terungkapnya wabah virus corona. Yang banyak meninggal adalah yang sudah terlanjur parah itu. Yang di Wuhan itu.

Sedang yang di luar Wuhan umumnya tertular belakangan. Setelah wabah ini diketahui secara resmi. Sehingga banyak yang begitu terkena langsung ditangani.

Karena itu penderita yang di luar Wuhan sangat jarang yang meninggal. Satu orang yang meninggal di Filipina dan di Hong Kong adalah juga yang datang dari Wuhan. Sudah dalam keadaan parah pula.

Ingat: virus ini mudah menular tapi tidak mudah bikin mati. Asal segera tertangani.

Karena itu Pemerintah Singapura sangat jengkel. Tiga hari itu. Ketika melihat terjadinya kepanikan di masyarakat. Sampai semua bahan di supermarket ludes tidak sampai setengah hari. Yakni saat pemerintah menaikkan bendera oranye --tanda bahaya corona sudah lebih serius.

Keterlambatan penanganan virus Wuhan adalah contoh sisi buruk dari sebuah sistem totaliter. Di sistem itu orang takut menyuarakan kebenaran. Apalagi membentuk pansus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close