Dulu Preman Garang, Viral karena Difoto Pejabat, Penghasilan Bersih per Bulan…
”Kalau bantuan kerja sama dengan pihak tertentu tak ada. Waktu itu saya bangun sendiri. Tapi memang butuh perhatian pemerintah agar ini bisa dikembangkan lebih besar lagi. Kemudian diatur dengan regulasi agar ada pemasukan untuk pendapatan daerah, maupun pendapatan desa,” tuturnya.
Walau fasilitas Hol Tiyo masih tergolong terbatas, antusiasme masyarakat untuk berkunjung ke tempat tersebut cukup tinggi, terutama pada hari libur. Pengunjung yang datang rata-rata di atas 100-150 orang pada hari libur.
”Bisa lebih dari itu pengunjungnya, tapi karena rumah yang dibangun juga terbatas sehingga tak dapat menampung semua pengunjung,” imbuh Barnabas.
Pemakaian rumah panggung di Hol Tiyo menggunakan hitungan per jam. Per rumah dapat disewa dengan harga Rp 200 ribu. Satu rumah bisa menampung 20-25 orang. Dalam sebulan penghasilan bersihnya dapat mencapai Rp 4 juta- Rp 5 juta.
”Kalau yang datang berkelompok banyak biasanya mereka pakai per rumah. Kalau hanya satu-dua orang biasanya hitungannya per orang,” ujar Barnabas.
Barnabas menambahkan, saat ini pengunjung ke lokasi wisatanya sedang menurun. Pasalnya, kondisi jalan dari Kota Sanana menuju Desa Fukweu tengah rusak.
Dia berharap ke depan ada perhatian dari pemerintah untuk melakukan pengembangan pariwisata yang telah digagasnya.
Terlebih dari sisi pengamanan dan penambahan fasilitas. ”Saya berkeinginan lokasi wisata ini bisa dipagar agar lebih aman, hanya saja masih keterbatasan anggaran,” pungkasnya.(rul/kai)