Dulu Preman Garang, Viral karena Difoto Pejabat, Penghasilan Bersih per Bulan…
jpnn.com - Nama Barnabas cukup mocer di Kota Sanana, Kepulauan Sula, Maluku Utara. Lelaki itu dulunya dikenal sebagai preman yang garang. Kini dia disibukkan dengan aktivitasnya menjaga hutan mangrove. Ia bahkan mengembangkan mangrove di Desa Fukweu sebagai objek wisata eksotis.
FAHRUL MARSAOLY, Sanana
Empat rumah panggung berdiri kokoh di atas lautan di Pantai Desa Fukweu, Kecamatan Sanana Utara, Kepulauan Sula (Kepsul).
Jarak antara rumah cukup berjauhan, masing-masing dihubungkan dengan jembatan papan. Di dekat rumah-rumah tersebut, pepohonan mangrove tumbuh lebat.
Udara segar, permukaan laut yang teduh, dikelilingi hijaunya mangrove amat memanjakan mata siapa saja. Terlebih, tak ada sampah berserakan di situ. Warga sekitar menyebut lokasi tersebut Hol (teluk, Red) Tiyo.
Untuk mencapai lokasi ini, jarak tempuh dari Kota Sanana menuju Desa Fukweu melalui jalur darat sekitar 1 jam. Lalu dilanjutkan dari Desa Fukweu ke Hol Tiyo lewat jalur laut hanya sekitar 3-4 menit perjalanan.
Di balik eksotisme Hol Tiyo, adalah Barnabas yang menjadi sosok kuncinya. Ia sering disebut sebagai penjaga hutan mangrove.
Namun yang tak disangka, sebelum aktif berkecimpung di bidang lingkungan, Barnabas lebih dikenal sebagai preman yang garang.