Dunia Hari Ini: PM Selandia Baru Jacinda Ardern Tiba-tiba Mengundurkan Diri
Giliran Microsoft PHK ribuan pegawai
Raksasa teknologi informasi Microsoft melakukan PHK terhadap 10.000 pegawai atau hampir 5 persen dari total stafnya, sebagai langkah mengatasi apa yang mereka sebut "kondisi ekonomi makro dan perubahan prioritas pelanggan".
Perusahaan ini menyatakan akan melakukan perubahan pada portofolio perangkat kerasnya dan mengkonsolidasikan lokasi kantor yang disewanya, namun "Kami akan terus merekrut di area strategis utama," kata CEO Satya Nadella dalam email kepada karyawan.
Dia menekankan pentingnya membangun "platform komputer baru" menggunakan kemajuan kecerdasan buatan (AI), di tengah perubahan perilaku konsumen yang "mengoptimalkan pengeluaran digital mereka untuk melakukan lebih banyak hal dengan biaya lebih rendah".
Perusahaan teknologi lainnya telah terlebih dahulu melakukan PHK seperti Amazon yang memangkas 18 ribu posisi, perusahaan induk Facebook, Meta, dengan 11.000 PHK, dan Twitter dengan ribuan staf yang terdampak.
Pesawat QANTAS mendarat di Sydney setelah lakukan panggilan darurat
Seorang mantan pilot Qantas mengatakan panggilan darurat "mayday" yang dikeluarkan selama penerbangan rute Auckland ke Sydney sangat mengejutkan dan bisa berdampak pada industri penerbangan.
Penerbangan Qantas QF144 melakukan panggilan darurat sekitar pukul 14:30 waktu Sydney kemarin di tengah penerbangan, setelah salah satu dari dua mesin Boeing 737-800 rusak.
Peringatan itu kemudian diturunkan menjadi "PAN" (kemungkinan bantuan diperlukan) dan pesawat mendarat dengan selamat di bandara Sydney, dan 145 penumpang turun dengan selamat.
Ikuti informasi terkini dari berbagai belahan dunia di ABC Indonesia.