Duterte Lembek soal Laut China Selatan, Tiongkok Makin Jemawa
jpnn.com, BEIJING - Tiongkok mengapresiasi pernyataan Presiden Filipina Rodrigo Duterte terkait isu Laut China Selatan dan siap menyelesaikan sengketa maritim dengan Filipina secara tepat melalui konsultasi bersahabat.
Presiden Duterte dalam Pidato Nasional Kenegaraan tahunannya, Senin (27/7) menyampaikan bahwa Filipina akan terus menjunjung tinggi kebijakan luar negeri yang independen.
Menurutnya, Filipina tidak akan berpihak baik kepada Tiongkok maupun Amerika Serikat (AS), tidak akan setuju mengizinkan pasukan AS kembali ke pangkalan-pangkalan militer di negaranya, serta tidak akan mengonfrontasi Tiongkok terkait Laut China Selatan.
Dia juga menyampaikan harapannya untuk mendapatkan akses prioritas saat Tiongkok berhasil mengembangkan vaksin COVID-19.
Menanggapi pernyataan Duterte, Wang Wenbin, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengatakan dalam konferensi pers harian bahwa semua negara memiliki hak untuk menjunjung tinggi kebijakan luar negeri independen dan mengembangkan hubungan luar negeri berdasarkan kepentingan nasionalnya.
Dia menyebut pernyataan Duterte sesuai dengan kepentingan fundamental Filipina, aspirasi bersama negara-negara regional, serta tren zaman untuk perdamaian dan pembangunan.
"Posisi Tiongkok terkait isu Laut China Selatan konsisten dan jelas. Sebagaimana telah terbukti, menangani isu ini dengan tepat merupakan kepentingan Tiongkok maupun Filipina serta perdamaian dan stabilitas regional," ujar Wang.
"Kami menghargai pernyataan Presiden Duterte serta siap menyelesaikan sengketa maritim dengan Filipina secara tepat melalui konsultasi bersahabat untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan maupun seluruh kawasan," lanjut Wang.