Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Duuh, Polisi Salah Tangkap saat Buru Komplotan Pencuri Emas

Kamis, 28 November 2019 – 11:44 WIB
Duuh, Polisi Salah Tangkap saat Buru Komplotan Pencuri Emas - JPNN.COM
Kondisi mobil Pramono yang mengalami pecah kaca dalam insiden salah tangkap di simpang empat Ngadiluwih, Tulungagung, Selasa (26/11). Foto: Dok. Pribadi/Antara

jpnn.com, TULUNGAGUNG - Polisi sempat salah tangkap saat memburu empat anggota komplotan pencuri emas dengan sasaran toko perhiasan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Pramono (42), warga asal Madiun yang menjadi korban salah tangkap, mengaku sempat dipaksa petugas berpakaian preman keluar dari mobilnya, kemudian diborgol menepi ke rumah warga di simpang empat pasar Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

"Saya sempat berteriak tidak bersalah dan menanyakan alasan penangkapan. Namun, disuruh diam," tutur Pramono, Rabu (27/11).

Saat bercerita kepada wartawan, Pramono yang ternyata karyawan perusahaan pembiayaan kendaraan itu mengaku masih mengalami luka di bagian kepala.

Luka dialaminya saat polisi menghentikan paksa kendaraannya di pemberhentian lampu merah simpang empat Ngadiluwih dan melakukan pecah kaca.

Dalam keadaan sudah terborgol, polisi menjelaskan kepadanya bahwa telah terjadi pencurian emas di Kalidawir, Tulungagung. Pencuri itu menggunakan mobil yang ciri-cirinya mirip dengan milik Pramono.

"Saya kemudian bilang bahwa di belakang saya juga ada pelat H-86.... Punya saya H-8657, yang di belakang saya H 8650," kata Pramono.

Namun, mobil yang ada di belakang kendaraannya itu jenis Toyota Avanza, sedangkan kendaraan operasional yang ditumpangi Daihatsu Xenia.

Peristiwa salah tangkap ini terjadi saat polisi memburu komplotan pencuri emas di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close