Duuh, Polisi Salah Tangkap saat Buru Komplotan Pencuri Emas
jpnn.com, TULUNGAGUNG - Polisi sempat salah tangkap saat memburu empat anggota komplotan pencuri emas dengan sasaran toko perhiasan di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Pramono (42), warga asal Madiun yang menjadi korban salah tangkap, mengaku sempat dipaksa petugas berpakaian preman keluar dari mobilnya, kemudian diborgol menepi ke rumah warga di simpang empat pasar Ngadiluwih, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
"Saya sempat berteriak tidak bersalah dan menanyakan alasan penangkapan. Namun, disuruh diam," tutur Pramono, Rabu (27/11).
Saat bercerita kepada wartawan, Pramono yang ternyata karyawan perusahaan pembiayaan kendaraan itu mengaku masih mengalami luka di bagian kepala.
Luka dialaminya saat polisi menghentikan paksa kendaraannya di pemberhentian lampu merah simpang empat Ngadiluwih dan melakukan pecah kaca.
Dalam keadaan sudah terborgol, polisi menjelaskan kepadanya bahwa telah terjadi pencurian emas di Kalidawir, Tulungagung. Pencuri itu menggunakan mobil yang ciri-cirinya mirip dengan milik Pramono.
"Saya kemudian bilang bahwa di belakang saya juga ada pelat H-86.... Punya saya H-8657, yang di belakang saya H 8650," kata Pramono.
Namun, mobil yang ada di belakang kendaraannya itu jenis Toyota Avanza, sedangkan kendaraan operasional yang ditumpangi Daihatsu Xenia.