Edan, Renggut Perawan Anak Orang Malah Pamer Punya Kerabat Polisi
jpnn.com - SAMPIT - Wajah Melati (15), nama samaran, terlihat murung. Peristiwa pencabulan yang menimpanya beberapa waktu lalu itu, rupanya mengguncang psikologisnya.
Kini, korban yang sedang duduk di bangku kelas tiga di sebuah SMP di Kota Sampit, Kalimantan Tengah itu mengalami trauma atas peristiwa itu.
Didampingi ibu dan ayah kandungnya, korban melaporkan tindakan pencabulan terhadap dirinya yang dilakukan Rahmat (22), seorang pekerja serabutan yang tinggal tidak jauh dari tempat tinggal korban ke unit PPA Polres Kotim, Kamis (19/3).
Siswi SMP ini tak mampu berbuat banyak, saat menyerahkan keperawanannya kepada pelaku, lantaran takut kedua orang tuanya akan dibunuh apabila tidak mau melayani nafsu bejatnya.
Mendapat ancaman tersebut, korban yang tinggal di Jalan Muhran Ali Gang Mufakat, Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang ini tidak berani melaporkan peristiwa yang menimpa dirinya kepada orang tuanya.
Sa, orangtua korban menyebutkan, kasus pemerkosaan yang menimpa anaknya terbongkar, setelah sang istri curiga dengan gerak-gerik korban yang selama ini selalu murung dan tidak mau banyak bicara. Setelah ditanya dan dirayu, anaknya buka mulut dan mengatakan bahwa selama ini dia dicabuli oleh pelaku.
"Sewaktu anak saya menceritakan kasus itu, saya langsung menghubungi pelaku untuk datang ke rumah guna mempertanggungjawabkan perbuatannya. Akan tetapi setelah tiba di rumah, pelaku malah mengancam serta menelepon kerabatnya yang tugas di Polres Kotim," ungkapnya, saat melaporkan kasus pencabulan yang menimpa anaknya di Mapolres Kotim, Kamis (18/3).
Dikatakan Sa, dalam pengakuan anaknya, pencabulan itu sudah tiga kali dilakukan oleh pelaku. Terakhir kasus pencabulan itu dilakukan pelaku di salah satu rumah kosong di kompleks perumahan Metropolitan depan Hotel Wella Sampit.