Edo Tandean, Tawarkan Nimbo sebagai Sumber Energi Alternatif
Tak Ada Sponsor, Biayai Riset dari Dompet SendiriSabtu, 20 Desember 2008 – 09:01 WIB
Biodiesel synthesis tersebut lantas diproses lagi hingga benar-benar menghasilkan biodiesel. Cairan pembakar itu, kata Edo, bisa menggantikan peran BBM konvensional. Bahkan, hasil pembakarannya lebih ramah lingkungan. ''Keluarannya dua banding tiga. Dua karbondioksida dan tiga air,'' jelasnya. Sifat biodiesel pohon nimbo ini, ujar dia, seperti methana. Yakni, gas pembakar yang biasanya dibuat dari kotoran sapi.
Namun, manfaat nimbo tak berhenti sampai di situ. Sisa-sisa ekstrasi berupa daun-daun kering tersebut masih bisa digunakan. Yakni, sebagai penyerap logam berat dalam air. ''Jadi, kalau ada sungai atau danau yang tercemar logam berat, tinggal masukkan saja daun-daun sisa ekstraksi,'' tegasnya.
Begitu pula pada minyak goreng. Minyak goreng yang menghitam karena sering digunakan bisa dibuat jernih kembali dengan daun nimbo. Seperti fungsinya untuk menyerap logam berat, daun nimbo pun menyerap zat-zat mati dari minyak tersebut. ''Minyak kembali jernih tanpa mengurangi kadarnya. Jadi, bisa dipakai lagi,'' katanya.
Kini, hasil penelitian Edo mulai dipresentasikan ke beberapa perusahaan. Namun, belum banyak yang melirik. Padahal, pohon nimbo sangat mudah ditanam. Di tanah model apa pun, tanaman tersebut akan tumbuh subur. Selama penelitian, dia banyak mendapat asupan tanaman dari Probolinggo, Jawa Timur. ''Di sana sangat banyak neem tree,'' ujarnya.