Ekonomi Batam Lesu, Penjualan Properti Tetap Tumbuh
jpnn.com, BATAM - Pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau (Kepri) yang menurun pada triwulan ketiga tidak akan memengaruhi pasar penjualan properti di Batam.
"Acuan data dari Bank Indonesia (BI) yang diolah dari data Badan Pusat Statistik (BPS) selalu jadi referensi buat kami. Jika ada penurunan itu hal yang biasa, karena itu bagian dari koreksi perekonomian," kata pengusaha properti Batam Robinson Tan di Batamcentre, Rabu (28/11).
Menurutnya, tingkat pertumbuhan ekonomi yang menurun berbanding terbalik dengan pertumbuhan pasar properti. "Ekonomi turun tidak serta merta menjadikan penjualan properti menurun. Keduanya tidak linear, sehingga efeknya tidak langsung terasa," paparnya.
Selama penduduk Batam terus bertambah, maka kebutuhan rumah akan terus bertambah. "Pasar pasti akan naik dan yang membatasinya hanya daya beli yang terbatas," katanya.
Satu lagi tantangan yang harus dihadapi pada tahun 2019 adalah bagaimana cara merayu kaum milenial dalam membeli rumah.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Batam Achyar Arfan mengatakan hunian bukanlah prioritas kaum milenial saat ini. Saat ini, mereka lebih condong memprioritaskan diri pada jalan-jalan, gadget dan komputer. Kaum milenial ini banyak yang bekerja di bidang informasi dan teknologi (IT).
"Properti menjadi prioritas terakhir. Mereka lebih suka mengontrak karena mobilitas. Padahal jika dilihat dari penghasilan seharusnya mereka mampu menabung dan berinvestasi," ucapnya.