Ekonomi Indonesia Terlalu Cepat Dibuka, Bantuan untuk Warga Juga Terkendala
Sebaliknya, ada pula sejumlah kalangan yang memperingatkan agar Indonesia tidak terburu-buru membuka aktivitas dan kegiatan ekonomi jika pemerintah belum dapat mengontrol angka penularan.
Peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andri Satrio Nugroho mengatakan kesehatan warga dan ekonomi sebenarnya bisa berdampingan jika sudah ada penurunan angka penularan.
"Ketika keran ekonomi dibuka telalu cepat, tapi penanganan belum tuntas, maka muncul sejumlah outbreak [wabah penularan] di perkantoran atau industri, seperti yang kita lihat di Jakarta," jelas Andri kepada ABC Indonesia.
"Akhirnya mereka harus menutup aktivitasnya sendiri dan akan membuat laju ekonomi terhambat."
Tidak hanya itu, semakin tinggi penularan maka akan membuat warga semakin takut dan akan berdampak pada konsumsi massa.
"Sementara perekonomian Indonesia ini ditopang paling besar dari konsumsinya, kalau konsumsinya terpengaruh, maka akan berpengaruh pada sektor-sektor lainnya."
Dr Windhu menilai kalangan pengusaha perlu "mengencangkan ikat pinggang" dengan menghentikan aktivitas demi menekan penularan sehingga roda perekonomian bisa kembali berputar dengan segera.