Eks Warga Pasar Ikan Keluhkan Kondisi Rusun dari Ahok
jpnn.com - JAKARTA - Juhay, salah satu warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta, sempat menceritakan mengenai kesulitannya untuk mendapatkan rumah susun (rusun). Pemberian rusun merupakan kompensasi dari penggusuran yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Juhay menyatakan, dirinya mendatangi Rusun Rawa Bebek. Namun, ukuran kamar di sana tidak cukup untuk satu keluarga. Pasalnya tipe kamar di sana adalah studio.
"Mau bikin anak dilihatin sama adik, dapur kayak kandang monyet, cuci kembali manual," kata Juhay dalam pertemuan antara Komisi A DPRD DKI Jakarta dengan perwakilan warga Pasar Ikan di ruang rapat Komisi A DPRD DKI, Jakarta, Jumat (15/4).
Karena merasa tidak cocok, Juhay akhirnya pergi Rusun Marunda. Di sana, ia mendapat kunci. Namun demikian, pintu kamar tidak bisa dibuka dengan kunci.
"Pakai dongkrak. Pas dibuka udah ada orang di dalam," ucap Juhay
Selain itu, Juhay mengaku, sempat dipingpong oleh pihak terkait untuk mendapatkan rusun. Ia berkali-kali sudah menghubungi camat dan lurah. Namun sampai saat ini, Juhay belum mendapatkan jawaban.
Pada saat penertiban, tempat tinggal warga didatangi oleh TNI, Polri, dan Satpol PP. "Seakan-akan sarang teroris tempat kami," ungkap Juhay.
Camat Penjaringan, Abdul Khalit yang hadir dalam pertemuan itu menyatakan, pihaknya akan menindaklanjuti mengenai kendala yang dihadapi warga untuk mendapatkan rusun. "Sabar dulu karena kami sedang mengurusi yang warga di perahu. Saya dan pak lurah akan ke rusun," ujar Abdul.