Eksekutor Tiga Wartawan Dibekuk, tapi Pistol di Mana?
Sementara itu, Karen yang sempat diwawancarai mengakui telah menembak korban dan melepaskan tiga kali tembakan.
"Waktu kejadian, aku lagi nonton orang main judi jackpot. Enggak lama, aku dengar suara teriakan maling. Pas keluar, ternyata mereka (para korban) sudah dipukuli warga. Lalu, aku ambil senjata itu dari kawanku dan lari menembak mereka," ujar pemuda berkulit hitam ini.
Setelah menembak korban, sambung Karen, ia langsung kabur dan memberikan senjata tersebut kepada abangnya, Ramki. Selanjutnya, dirinya bersembunyi di rumah keluarganya selama satu hari dan kemudian kembali ke tempat orangtuanya di Kampung Kubur.
"Sebenarnya aku kenal dengan salah satu korban (Nicolas). Karena, setelah menembak aku sempat melihat wajahnya. Tapi, lantaran dia pakai helm jadi aku enggak begitu hafal," ucapnya sembari mengaku tak memiliki malasah apapun dengan Nicolas.
Ia menuturkan, di saat peristiwa itu terjadi, ada tiga atau empat orang yang menembak korban, termasuk Ramba. "Aku melihat dengan mataku sendiri ada tiga atau empat orang yang menembak. Kalau yang memukuli banyak, satu kampung," tuturnya.
Sebagaimana diketahui, tiga wartawan media online, Nicolas Saragih Arif Tanjung alias Arifin dan Fahrizal, ditembaki warga Kampung Kubur, Minggu (29/11) pagi sekira pukul 05.30 WIB. Ketiganya ditembak saat meliput penggerebekan begal yang dilakukan petugas Polsek Medan Baru.
Akibatnya, para korban mengalami luka tembak di bagian tubuhnya. Beruntung, korban berhasil selamat dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jalan KH Wahid Hasyim. (ris/adz/sam/jpnn)