Ekspedisi Batanghari 2023 Mendekatkan Kembali Masyarakat pada Peradaban Sungai
Sosialisasi tentang sampah ini kata Varial sudah dilakukan di lingkungan pemerintah, sekolah, serta rumah sakit.
“Nanti akan berbasis kelompok masyarakat. Badan Usaha Nagari, dan bank sampah,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat di pinggir sungai juga didorong untuk melakukan penanaman pohon di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) dengan gerakan Dharmasraya hijau.
Pengawasan industri di sekitar sungai kata Varial juga digalakkan. Pihak DLH melakukan pengawasan terhadap operasional perusahaan tersebut.
Sejauh ini, Varial menyebut baru ada dua perusahaan yang diberi izin.
“Perusahaan yang legal dan punya perizinan. Sekarang ada dua perusahaan. Baru dua saja sudah banyak pelanggaran,” jelasnya.
Upaya selanjutnya adalah pengembalian ikan-ikan endemik. Selain diambil airnya untuk minum, memasak, dan mengairi pertanian, masyarakat Batanghari dulunya juga diberkahi dengan ikan yang melimpah.
Peneliti Biologi dari Universitas Jambi Dr. Tedjo Sukmono mengatakan sensus ikan yang dilakukan sejak tahun 2008 menunjukkan bahwa Batanghari memiliki ikan dengan biodiversity yang tinggi. Seperti patin, belida, nilem, baung, puyou, tilan, gurame.