Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Ekspedisi Perubahan Diskusikan Masalah Pendidikan hingga Komunitas Kreatif di Jatim

Minggu, 28 Januari 2024 – 16:21 WIB
Ekspedisi Perubahan Diskusikan Masalah Pendidikan hingga Komunitas Kreatif di Jatim - JPNN.COM
Ubah Bareng kembali mengadakan Ekspedisi Perubahan dengan mengunjungi sejumlah daerah di Jawa Timur. Beberapa di antaranya ialah Ponorogo pada Selasa (23/1), kemudian dilanjutkan Tulungagung dan Blitar keesokan harinya, Rabu (24/1). Foto: dok Timnas AMIN

jpnn.com, PONOROGO - Ubah Bareng kembali mengadakan Ekspedisi Perubahan dengan mengunjungi sejumlah daerah di Jawa Timur. Beberapa di antaranya ialah Ponorogo pada Selasa (23/1), kemudian dilanjutkan Tulungagung dan Blitar keesokan harinya, Rabu (24/1).

Selain ketiga daerah tersebut, Ekspedisi Perubahan juga bersafari ke Malang, Surabaya, dan Madura. Seperti biasanya, kegiatan ini mengajak warga setempat untuk berdiskusi mengenai masalah yang sering mereka hadapi di daerahnya masing-masing.

Di Ponorogo, misalnya, warga masih merasakan adanya ketimpangan di sektor pendidikan. Hal ini sebagaimana disampaikan seorang peserta Ekspedisi Perubahan, Emil, yang mengatakan bahwa terjadi kurangnya pemerataan antara sekolah negeri dan swasta.

“Untuk permasalahan yang ada di Ponorogo, yang juga saya rasakan sendiri, yaitu dalam sektor pendidikan masih kurangnya pemerataan. Karena yang sekolah negeri dan swasta ini masing nggonjeng,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Ekspedisi Perubahan menemukan masalah lain saat berdiskusi dengan warga di Tulungagung dan Blitar. Dalam diskusi itu, terungkap bahwa komunitas kreatif untuk anak muda berkumpul dan bertukar pikiran masih sangat minim.

Salah seorang peserta Ekspedisi Perubahan, Yurista Hardika Dinata, mengatakan kawula muda di Tulungagung dan Blitar setidaknya mesti diberikan wadah agar mereka bisa berkembang, yang lantas juga akan berimbas pada memajukan daerahnya.

“Wadah-wadah baru, komunitas-komunitas kreatif itu perlu diakomodir, diwadahi minimal satu. Kemudian itu bisa dikolaborasikan dan memberikan trigger, sehingga di kemudian hari daerah ini dan anak mudanya dapat berkembang,” kata Yurista.

Emirio Syarfuan selaku Koordinator Ekspedisi Perubahan pun sepakat dengan masukan itu. Menurutnya, wadah untuk anak muda serta pemerataan pendidikan dapat menjadi salah satu cara untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Selain ketiga daerah tersebut, Ekspedisi Perubahan juga bersafari ke Malang, Surabaya, dan Madura

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close