Ekspor Jagung di Makassar, Mentan: Dulu Impor 3,6 Juta Ton
jpnn.com, MAKASSAR - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman kembali melepas ekspor jagung untuk kali ke dua selama tahun 2018.
Sebelumnya ekspor jagung 57 ribu ton dari Gorontalo, kini ekspor 60 ribu ton dari total kontrak 100 ribu ton ke Filipina di Pelabuhan Makassar, Jumat (9/3).
Hadir pada pelepasan ekspor jagung ini, adalah Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, Pangdam XIV/Hsn Mayjend TNI Agus Surya Bhakti, Kapolda Sulsel Irjen Pol Drs Umar Septono, Brigjen TNI Budi Sulistijono (Kasdam XIV/Hsn), Dirut Pelindo IV Doso Agung dan Direktur PT. Pertani Wahyu.
Amran menyebutkan, ekspor jagung merupakan realisasi amanah Nawacita untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan kesejahteraan petani. Kementan bersama semua pihak akan terus menggenjot sektor produksi pertanian di Indonesia.
“Sehingga, jumlah ekpor jagung maupun produksi komoditas lain bisa meningkat. Tahun ini kami siapkan bibit jagung dan pupuknya untuk 3,7 juta hektare lebih, gratis diberikan kepada petani," ungkap Mentan di acara pelepasan ekspor.
Lebih lanjut Amran menekankan ekspor ini merupakan prestasi besar sehingga menjadi sejarah baru Indonesia. Pasalnya, dulu langganan impor jagung, kini membalikkan menjadi ekspor.
“Kerja keras petani yang didukung semua pihak ini membuahkan hasil. Di tahun 2015 Indonesia impor jagung 3,5 juta ton, tapi dengan digenjot program jagungisasi, impor 2016 turun 62 persen dan 2017 tidak ada impor jagung pakan ternak. 2018 sudah ekspor jagung ratusan ribu ton. Seandainya tidak ada program Upaya Khusus, kita akan impor 4 sampai 5 juta ton,” tambah Amran.
Ekspor jagung di tahun 2018 ini dimulai dari Gorontalo yakni ekspor 57 ribu ton ke Filiphina. Sekarang ekspor lagi dari Makassar.