Elektabilitas Para Gubernur Melejit, Anies Baswedan Jeblok Sendiri
Hal ini terlihat pula dari kenaikan elektabilitas dua kepala daerah lainnya, yaitu gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Elektabilitas Khofifah mencapai 3,4 persen, naik dari sebelumnya hanya 1,1 persen. Sedangkan Risma naik dari 2,9 persen menjadi 3,3 persen.
Pengecualian hanya dialami oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang turun dari 13,8 persen menjadi 10,6 persen. Demikian pula dengan posisinya yang anjlok dari urutan kedua kini hanya berada di posisi keempat.
"Meskipun Anies rutin tampil ke publik selama pandemi, tetapi persepsi yang berkembang ternyata berbanding terbalik," jelas Okta.
Penurunan juga dialami oleh tokoh-tokoh yang tidak menjabat kepala daerah. Sandiaga Uno, mantan calon wakil presiden pasangan Prabowo, merosot dari 12,1 persen menjadi 9,3 persen dan tergeser dari posisi ketiga menjadi urutan kelima. Demikian pula tokoh-tokoh berlatar belakang menteri dalam kabinet, yaitu Erick Thohir, Mahfud MD, dan Airlangga Hartarto.
Erick Thohir (Menteri BUMN) turun dari 4,1 persen menjadi 3,1 persen, Mahfud MD (Menko Polhukam) dari 1,6 persen menjadi 1,4 persen, dan Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian dan ketua umum Partai Golkar) dari 1,2 persen menjadi 1,0 persen. Lalu ada ketua DPR Puan Maharani yang juga turun dari 3,6 persen menjadi 2,4 persen.
Sedangkan ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sedikit mengalami kenaikan dari 1,4 persen menjadi 1,8 persen. Lalu mantan Menteri Kelautan Susi Pudjiastuti, dari sebelumnya 0,6 persen naik menjadi 1,1 persen.
Tokoh-tokoh lain hanya memiliki elektabilitas di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak menjawab sebanyak 16,4 persen.
Survei CPCS dilakukan pada 21-30 Juni 2020, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.