Elektabilitas Prabowo-Sandi di Warganet Tak Kuat-kuat Amat
jpnn.com, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis hasil jajak pendapat tentang elektabilitas duet calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan bersaing di Pemilu 2019. Kali ini, lembaga pelopor survei politik di tanah air itu mengukur tingkat dukungan terhadap capres-cawapres di media sosial (medsos).
Dalam survei itu LSI mengategorikan 1.200 respondennya ke kelompok pengguna medsos dan yang yang bukan warganet. Ada 28,5 persen responden yang mengaku pengguna medsos. Sisanya, ada 71,5 persen yang bukan warganet.
Untuk elektabilitas capres-cawapres di kalangan pengguna medsos, duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) mengungguli Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno. Hanya saja, selisih elektabilitas kedua kubu hanya sekitar 9 persen.
"Di kalangan pengguna medsos, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 48,3 persen, sedangkan Prabowo - Sandi 39,5 persen. Sisanya 12,2 persen menyatakan rahasia atau belum memutuskan atau tidak menjawab," ujar peneliti LSI Ardian Sopa di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (5/9).
Sementara itu pada 71,5 persen responden yang bukan pengguna media sosial, selisih elektabilitas antara duet Jokowi - Ma’ruf dengan Prabowo - Sandi lumayan lebar. Bahkan, elektabilitas Prabowo - Sandi belum mencapai setengah dari tingkat keterpilihan Jokowi - Ma’ruf.
"Di kalangan bukan pengguna medsos, selisih elektabilitas Jokowi - Ma'ruf dengan Prabowo - Sandi lebih beda. Yaitu 53,7 persen berbanding 25,5 persen. Sisanya 20,8 menyatakan rahasia atau belum memutuskan atau tidak menjawab," jelas Ardian.
Menurutnya, hasil survei itu memperlihatkan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sudah mencapai the magic number 52,2 persen. Angka tersebut hampir menyamai raihan Jokowi saat berduet dengan Jusuf Kalla di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 yang mencapai 53,15 persen suara.
"Selisih kedua pasangan calon masih dua digit, yaitu 22,70 persen dan mereka yang menyatakan rahasia atau beluk memutuskan, atau tidak menjawab 18,3 persen," pungkas Ardian.