Elisabeth Menangis di Pinggir Sungai sambil Menelepon, duuuh Ternyata
Maksimus menjelaskan, dalam percakapan itu pula, Elisabeth berpesan agar mencarinya di pinggir sungai.
"Kalau mau ketemu, cari di sungai. Itu saja yang dikatakan dia ke saya, setelah itu telepon terputus," ucap Maksimus, sembari terisak.
Ternyata, sebelum mengakhiri hidupnya dengan menceburkan diri ke sungai, Elisabeth diketahui sempat mengirim pesan singkat ke sejumlah keluarga, yang isinya, "Kalau mau cari aku, cari aku di belakang (pinggir sungai)”.
Ia lantas mendatangi lokasi terakhir Elisabeth mengabarkan, yakni di Jalan Gerbang Dayaku, Gang Mahakam 17, Loa Duri, Kutai Kartanegara (Kukar), di dekat jetty PT BBE, sekitar pukul 06.00 Wita.
Di lokasi ini, Maksimus hanya bisa menemukan sepasang sandal dan ponsel milik Elisabeth di pinggir sungai.
"Maksudnya dia ini saya tidak tahu. Tiba-tiba dapat kabar dia tenggelam. Sandal dan handphone (HP) yang didapatkan di pinggir sungai, memang punya dia," terang Maksimus.
Selain sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT), Elisabeth sendiri juga bekerja di salah satu perusahaan kayu lapis atau plywood di kawasan Loa Duri. Ia menikah dengan Maksimus sejak tahun 2011 lalu. Keduanya dikarunia seorang anak laki-laki . Maksimus kini berharap, istrinya dapat segera ditemukan.
Salah seorang kerabat Maksimus, yakni Michael (30) juga bercerita yang sama. Ia menerima informasi dari warga sekitar yang sempat melihat seorang wanita yang tak lain adalah Elisabeth, tengah duduk menangis sembari menelepon. Warga saat itu tidak mengetahui penyebab Elisabeth menangis.