Elit Politik Harus Sadar Penggunaan Isu SARA Sangat Berbahaya
jpnn.com - JAKARTA - Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) menyatakan keprihatinan terhadap kondisi perpolitikan jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Terutama di DKI Jakarta, di mana intensitas penggunaan sentimen Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA) semakin tinggi.
"Kami memandang menguatnya isu SARA jelang pilkada serentak bukan hanya dinamika politik yang tidak konstruktif, tapi juga sangat berbahaya," ujar Direktur Imparsial Al Araf, membacakan keprihatinan (KMS), Kamis (3/11).
Menurut Al Araf, KMS berpandangan demikian karena melihat penggunaan dan penyebaran sentiman SARA di ruang publik belakangan semakin diwarnai ujaran kebencian. Bahkan semakin menumpuk dan membiakkan benih-benih intoleransi di tengah masyarakat.
"Dalam konteks ini masyarakat didorong secara perlahan ke dalam sekat ikatan-ikatan sosial primordial yang akan mengikis kebhinekaan yang menjadi fundamen dari pendirian negara dan bangsa Indonesia," ujar Al Araf.
Karena itu, elit politik dan publik kata Al Araf, secara umum mestinya menyadari, bahwa pilkada sebagai bagian dari mekanisme politik demokrasi merupakan kesempatan politik untuk memilih pemimpin terbaik di tingkat lokal.
"Politisasi dan sentimen kebencian yang berbasis SARA harus dihindari dan dibuang jauh-jauh."
"Kami juga memandang sangat penting aparat keamanan untuk bersikap netral dan profesional. Pemihakan pada salah satu kandidat atau pemanfaatan situasi politik untuk tujuan lain merupakan bentuk dari penyimpangan profesionalitasnya harus dihindari," ujar Al Araf.