Elpiji 3 Kg Langka, Warga Beralih ke Kayu Bakar
jpnn.com - BENGKULU - Kelangkaan elpiji 3 kilogram terjadi di Kota Bengkulu sejak H-3 Idul Adha hingga Sabtu (26/9). Sebagian besar warung-warung di Kota Bengkulu yang biasa menjual atau mengecer, tidak lagi menyediakan stok elpiji 3 Kg. Penyebabnya, hampir satu minggu ini pangkalan elpiji tidak lagi mengantar tabung gas ke pengecer.
Seorang pengecer, Maryana (56) sudah 5 hari tidak lagi menyediakan gas elpiji 3 kg karena tidak lagi diantar oleh pangkalan. Ada 15 tabung elpiji 3 kg di depan warung Maryana, namun semuanya kosong.
“Biasanya saya memesan 15 tabung dari pangkalan di Sawah Lebar. Tapi sudah hampir seminggu ini belum diantar. Saya sendiri tidak dapat gas untuk memasak. Saya terpaksa masak menggunakan kayu bakar,” kata Maryana.
Untuk harga, biasanya Maryana membeli dari pangkalan elpiji Rp 15.500 per tabung dan mengecernya Rp 18.000 per tabung. Terakhir pihak pangkalan mengantar 3 hari sebelum lebaran. Hari itu gas sampai, hari itu juga langsung habis.
“Banyak yang nanya, capek saya jawabnya,” ujar Maryana.
Berbeda dengan eceran, di pangkalan tabung gas elpiji 3 kg di Pertamina Refion II PT Integra Sarana Niaga beralamat di Kelurahan Sawah Lebar justru masih menyediakan gas. Karyawan pangkalan Epan (30) membantah kalau pangkalan miliknya membatasi atau mengurangi penjualan gas 3 kg.
“Normal-normal saja. Kuota kita sebulan tetap 3.250 tabung. Diantar oleh agen setiap hari 135 tabung. Kalau di pangkalan kami ini normal, tidak ada pengurangan kuota. Cuma memang setiap masuk langsung diserbu pembeli,” jela Epan.
Dikatakan Epan, gas masuk ke pangkalan miliknya setiap hari. Sebagian disalurkan ke warung-warung atau pengecer. Namun banyak juga yang dijual langsung kepada masyarakat yang datang ke pangkalan untuk membeli.