Embargo Vaksin, Melki: Saatnya Serius Memikirkan Produksi Dalam Negeri
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melapor kepada Presiden Jokowi soal terjadinya embargo vaksin Covid-19 oleh beberapa negara asing. Embargo itu berpotensi mengakibatkan keterlambatan ketersediaan vaksin di tanah air.
Wakil Ketua Komisi IX DPR Emanuel Melkiades Laka Lena menilai terjadinya embargo vaksin Covid-19 oleh sejumlah negara merupakan sebuah keniscayaan yang sudah diperkirakan akan terjadi bilamana pandemi Covid-19 belum bisa terkendali.
Menurutnya, embargo juga diakibatkan banyaknya kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI), kasus vaksinasi menyebabkan hal fatal, maupun efikasi vaksin yang tidak diharapkan masih terjadi di berbagai negara.
Sosok yang karib disapa Melki ini mengatakan dengan berbagai kondisi itu pemerintah mesti sungguh-sungguh mulai memikirkan alternatif penyediaan vaksin Covid-19 yang sama sekali tidak ada intervensi pihak asing.
"Produksi vaksin dalam negeri harus menjadi konsentrasi dan perhatian pemerintah saat ini. Apa pun caranya, mesti dipikirkan dan mulai diseriusi agar bisa memproduksi vaksin dalam negeri," katanya, Sabtu (27/3).
Oleh karena itu, Melki menyatakan pemerintah harus serius melakukan percepatan pengembangan hingga produk jadi serta penggunaan vaksin dalam negeri seperti Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih.
"Jadi, solusi alternatif yang paling mungkin dikerjakan hari ini adalah betul-betul fokus kepada pengembangan vaksin dalam negeri, yakni Vaksin Nusantara dan Vaksin Merah Putih," ungkapnya.
Menurut Melki, dengan fokus pada pengembangan vaksin buatan sendiri, akan membuat negeri ini dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri secara mandiri.