Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Empat Jenis Angin Setelah Subuh

Oleh Dahlan Iskan

Senin, 29 Oktober 2018 – 12:12 WIB
Empat Jenis Angin Setelah Subuh - JPNN.COM
Dahlan Iskan bersama tiga finalis Tokyo-Tech Indonesia Commitment Award (TICA). Foto: disway.id

Yang berjemaah sekitar 60 orang. Penuh sekali. Sebagian wanita. Sebagian sudah di situ sejak lewat tengah malam: qiyamul lail.

Sebagian lagi belum tidur sama sekali: masak. Di dapur dekat masjid itu. Untuk sajian makan pagi. Bagi seluruh jamaah. Gratis.

Saya hanya bicara kurang dari lima menit. Jemaah di situ orang-orang pintar. Mahasiswa S2 atau S3.

Bahkan beberapa sudah bergelar doktor. Di bidang ilmu yang berat-berat: ilmu komputer, ilmu material, konversi energi, kimia, fisika …

Saya lebih ingin mendengarkan mereka. Tentang ilmu-ilmu mereka. Dan apa yang bisa dilakukan di kemudian hari.

Salah satu jemaah bertanya: bagaimana kelak bisa pulang. Untuk mengabdi ke tanah air.?Ia merasa tidak nasionalis. Kalau tidak pulang.

Saya sampaikan: jangan punya perasaan seperti itu. Indonesia juga perlu lebih banyak orang sukses di luar negeri. Sebagai kekayaan nasional: kekayaan networking. Jangan merasa kalau hidup di luar negeri lantas tidak nasionalis.

Bahkan saya anjurkan: begitu lulus jangan pulang dulu. Bekerjalah dulu di Jepang. Paling tidak dua tahun. Untuk ‘kuliah kehidupan’ yang sebenarnya. Di negeri yang disiplinnya tinggi.

Inilah pijat masal. Di dalam masjid. Bakda subuh. Khas masjid di Tokyo, Jepang. Di kompleks sekolah Indonesia. Milik kedutaan besar kita.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close