Empat Perampok Sadis Ditembak Polisi
jpnn.com - MEDAN - Empat tersangka perampok sadis ditembak petugas Reskrim Polsek Percut Seituan di dua tempat berbeda, Minggu (20/7) sekira pukul 16.00 WIB. Tersangka yang ditembak yakni Rudi (20), warga Jalan Pasar 7 Tembung, Fauzi (21) dan Tomi (24), warga Jalan Denai, Hendra (23), warga Jalan Letda Sujono Pasar 3.
Sebelumnya, 12 Juli lalu, keempat kawanan rampok beraksi di Jalan Letda Sujono di bawah Jalan Tol Haji Anif. Mereka merampok tas milik Supriadi (54), warga Jalan Pasar 11 Tembung, saat melintas usai pulang belanja dari pajak Jalan Bintang, berboncengan dengan istrinya Yani (52).
Supriadi mengendarai sepeda motor Honda Supra X dipepet oleh 2 pelaku Rudi dan Tomi. Selanjutnya kedua pelaku menendang sepeda motor korban dan membawa lari tas korban. Korban terjatuh dan kepalanya menghantam aspal jalan dan menyebabkan Supriadi tak sadarkan diri dan masih menjalani perawatan di RSUP H Adam Malik.
Para pelaku berhasil membawa tas milik istrinya berisi uang Rp 500 ribu dan HP. Keluarga korban selanjutnya melaporkan kejadian itu ke Polsek Percut Seituan. Beruntung Yani masih mengingat wajah para pelaku. Minggu (20/7), Rudi salah seorang pelaku sedang asyik minum es buah di Jalan Pasar 7 Tembong. Kebetulan, Yani juga kebetulan membeli es buah di tempat yang sama. Begitu melihat pelaku Yani langsung menghubungi petugas dan pelaku pun langsung dibekuk.
Selanjutnya polisi melakukan pengembangan untuk menangkap pelaku yang lainnya dan akhirnya komplotan ini dibekuk dan ditembak karena melawan. Saat berada di Polsek Percut Seituan keempat pelaku mengaku, sudah berkali-kali melakukan perampokan di Jalan Letda Sujono, tepatnya di dekat jalan tol. Mereka mengaku sudah mengikuti Supriadi.
"Aku sudah mengikuti korban dan aku merampok di dekat jalan tol karena sunyi," ujar Tomi, seorang pelaku.
Pantauan wartawan, keempatnya dihadiahi timah panas di bagian kaki dan kini masih mendapat perawatan intensif di RS Bhayangkara Jalan KH Wahid Hasyim Medan.
Kapolsek Percut Seituan, Kompol Ronald Sipayung mengatakan, keempat pelaku masih dalam pemeriksaan karena dari pengakuan pelaku masih banyak yang jadi korban.